Senin, 17 Juni 2013

penggunaan bahasa pada iklan

A.   PENDAHULUAN
Berbicara tentang penggunanan bahasa, tidak akan terlepas dari bahasa, pemakai dan pemakaiannya. Bahasa apa yang akan dipilih tentu akan berkaitan dengan siapa yang berbicara, kepada siapa berbicara, apa yang dibicarakan, di mana berbicara. Dalam situasi formal tentulah ragam formal yang dipilih, sedangkan dalam situasi nonformal tentu pula ragam nonformal yang digunakan.
Periklanan merupakan sebuah bisnis yang menggunakan bahasa untuk membujuk orang melakukan sesuatu atau membeli suatu produk. Bahasa memainkan peranan yang sangat penting dalam periklanan, misalnya dalam iklan radio yang hanya terdapat musik dan bahasa, atau dalam iklan cetakan yang di dalamnya terdapat baik bentuk grafis maupun pesan linguistis, bahkan dalam televisi, yang dianggap sebagai media yang paling efektif untuk menjual produk, paling tidak bahasa berfungsi sebagai alat untuk menginterpretasikan apa yang kita lihat di layar kaca.
Media massa memiliki peran yang stategis dalam perkembangan bahasa. Media berperan sebagai alat untuk menyampaikan atau memperkenalkan “bentuk-bentuk” bahasa kepada masyarakat pemakainya, sehingga sangat diharapkan bahwa media masa dalam hal ini berupa iklan, menggunakan bahasa Indonesia secara tepat, dan sesuai kaidah yang berlaku.

B.     TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui cara penyampaian iklan yang baik dan efektif,
2.      Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan bahasa dalam iklan bagi konsumen.


C.   PENGGUNAAN BAHASA DALAM IKLAN
Iklan dapat disampaikan melalui berbagai media, baik itu audio, audio visual, maupun tertulis, seperti iklan pada koran, spanduk, dan reklame.
1.      Audio
Iklan yang termasuk dalam audio adalah iklan yang disampaikan melalui radio. Sebagian besar iklan pada radio disampaikan dengan bahasa daerah mereka sendiri. Contoh :
“ Orang pinter kalah sama orang bejo” ( iklan tolak angin )
bejo => beruntung
Jika iklan tersebut didengar oleh orang di luar pulau Jawa yang tidak mengerti bahasa Jawa, mereka tidak memahami pesan yang disampaikan. Iklan hendaknya disampaikan menggunakan bahasa Indonesia sehingga dapat dipahami oleh semua kalangan.
2.      Audio visual
Iklan yang disampaikan melalui televisi merupakan salah satu contoh iklan audio visual, karena kita dapat mendengar sekaligus melihat produk yang diiklankan. Contoh :
“ update rasa loe “ ( mie sedaap cup )
Adanya perpaduan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dan bahasa gaul itu berarti iklan tersebut mengandung bahasa yang tidak baku.
loe            => kamu
“ Yamaha semakin di depan” ( jupiter )
 Dalam penggunaan bahasa Indonesia yang efektif penulisan kata yang benar hendaknya “ Yamaha makin di depan “.
3.      Iklan tertulis
Iklan tertulis biasanya disampaikan melalui koran, brosur, dan spanduk. Contoh :
            Kata-kata dalam spanduk tersebut menggunakan bahasa yang tidak baku.
            bangetss => sangat
            nelpon => telepon



D.   PENUTUP
Bahasa iklan bukan semata-mata rangkaian kata atau slogan untuk mengesankan konsumen, tetapi harus ada susunan yang logis. Persoalannya apakah pembuat slogan atau tim kreatif iklan memahami bahwa apa yang ditulisnya keliru. Media massa, cetak dan elektronik, memiliki peran yang stategis dalam perkembangan bahasa. Media berperan sebagai alat untuk menyampaikan atau memperkenalkan “bentuk-bentuk” bahasa kepada masyarakat pemakainya, sehingga sangat diharapkan bahwa media masa, dalam hal ini berupa iklan, menggunakan bahasa Indonesia secara tepat dan tertib, sesuai kaidah yang berlaku. Media bisa menjadi alat untuk membangun kultur, karena memiliki keterkaitan dengan realitas sosial. Sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian atau gambaran umum tentang banyak hal melalui iklan, media mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik. Media dapat memberi pengaruh positif atau negatif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar